Chatbot dalam terminologi merupakan singkatan dari CHATter roBOT, chatter adalah orang yang melakukan komunikasi dengan melalui internet berbasis teks. Sementara robot adalah seperangkat alat mekanik atau serangkaian komponen elektronik yang mampu melakukan tugas fisik baik menggunakan pengendali maupun program. Jadi chatbot bisa didefinisikan serangkaian kode yang telah di program agar mampu melakukan tugas fisik berupa balasan teks kepada pengguna.
Penggunaan chatbot lebih sering pada layanan pelanggan seperti tanya veronika asisten virtual telkomsel, google asisten bahkan siri. Untuk google asisten dan siri hanya ditambahkan pengenal suara dan response berbentuk suara, namun jika diperhatikan sama saja menggunakan teks percakapan.
Mengapa chatbot tergolong Artificial Intelligence ? sebenarnya tidak semua chatbot, karena auto reply juga termasuk chatbot namun tidak tergolong AI. Auto reply adalah chatbot yang hanya membalas percakapan berdasarkan triger atau pelatuk, pelatuknya adalah teks apa saja dari pengguna. Misalnya anda bertanya pada kolom chat tentang ketersediaan produk namun toko sedang tutup, “hallo, apa produk ini masih ada ?” dan chatbot auto reply menjawab, “Maaf, toko kami sedang tidak beroperasi”. Jika itu auto reply maka jawabannya akan sama saja sekalipun ngetik ngawur seperti “asdfa sdsadsf” dia akan menjawab sama “Maaf, toko kami sedang tidak beroperasi”. Beda dengan chatbot AI, untuk pertanyaan pertama mungkin jawaban bisa saja sama, namun ketika anda ngetik ngawur maka jawabannya beda “maaf saya tidak mengerti”.
Pengembang dari chatbot ada yang dari Indonesia seperti kata.ai yang juga digandeng telkomsel untuk mengembangkan asisten virtual veronika. Memang teknologi AI pada chatbot sedang marak digunakan, mulai dari perusahaan besar hingga usaha kecil menengah.